Senin, 30 September 2013

Perbedaan desain interior dan arsitektur

Karena khawatir biaya jasa arsitek/interior rumah mahal, banyak orang yang ragu dalam menggunakan jasa konsultan arsitektur maupun interior. Berikut saran yang dapat bermanfaat untuk Anda dalam menggunakan jasa arsitek/interior desainer.

Anda sebaiknya tahu terlebih dahulu bahwa pekerjaan desain interior dan arsitektur adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya sama-sama mendesain yaitu mendesain ruang. Technically, definisi kasarnya dari desain arsitektur yaitu mendesain tampak luar, yaitu tampak luar sebuah bangunan, rumah, ruko, rukan, mall atau gedung perkantoran.

Sedangkan desain interior adalah mendesain tampak dalam sebuah ruang. Misalnya mendesain ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi, ruang kerja, atau dapur. Termasuk di dalamnya adalah furniture, tetapi tidak terbatas pada barang furniture seperti lemari, meja, kitchen set atau tempat tidur. Desain interior bermain dengan seluruh elemen dalam ruang itu, baik warna cat dinding, lantai, plafon maupun pencahayaan (lighting).

Karena baik arsitektur maupun interior mencakup bidang jasa yang luas, maka harga jasa pun ditentukan oleh berapa luas scope atau lingkup pekerjaan arsitektur maupun desain interior.

Misalnya untuk jasa arsitektur lingkupnya bisa minimal, sedang atau penuh. Yang termasuk kategori minimal adalah jasa pembuatan gambar arsitektur yaitu denah, gambar tampak dan potongan serta pengamatan lokasi/survey.

Yang termasuk kategori sedang adalah jasa minimal ditambah dengan perspektif eksterior. Sedangkan jasa penuh meliputi kategori sedang ditambah dengan gambar system perpipaan, gambar system sanitasi, gambar instalasi listrik, estimasi biaya (RAB) rencana jadwal pembangunan (schedule kerja), dan pengawasan pembangunan.

Selain jasa arsitektur tersebut Anda juga dapat sekaligus meminta jasa pembangunan/kontraktor. Itu berarti anda meminta jasa design and build.

Setiap kantor arsitek mempunyai cara menghitung jasa yang berbeda-beda. Ada yang mendasarkan pada persentase, pada jumlah m2 atau pada jam kerja (khususnya bila hanya meminta jasa pengawasan). Bila di dasarkan pada persentase, kisaran biaya arsitek (jasa penuh) adalah 3 persen s.d. 10 persen dari total biaya (RAB). Semakin besar bangunan Anda tentu semakin kecil nilai persentasenya. Bahkan untuk desain bangunan besar seperti mall atau perkantoran, desain feenya sering kali kurang dari 1%. Nah, Anda tentu dapat menghitung sendiri, maksimal biaya yang dikeluarkan dengan patokan rata-rata pembangunan rumah kualitas standard sekitar Rp 2.5 juta per meter perseginya.

Jasa desain interior pun menggunakan hitungan persentase yang mirip. Umumnya, untuk interior banyak orang lebih suka meminta jasa desain and build. Artinya Anda meminta jasa desain ruang, sekaligus membuat perabotannya, termasuk pengecatan dinding, pembuatan lantai, plafon sampai lighting.

Ada juga orang yang melakukan secara bertahap. Artinya desain interiornya dibuat dulu secara keseluruhan, sedang pengisiannya dilakukan secara bertahap. Strategi ini adalah strategi yang baik untuk menghindari komposisi isi rumah tidak harmonis. Ketika budget sudah mencukupi Anda dapat mulai mengisi furniturenya satu persatu. Yang penting ketika anda mulai melakukan proses desain Anda menentukan langgam desain rumah (etnik, minimalis, retro, modern atau eklektik/campuran berbagai langgam).

Share on :
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Perbedaan desain interior dan arsitektur
Ditulis oleh ruddesign
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://ruddesign-pratama.blogspot.com/2013/09/perbedaan-desain-interior-dan-arsitektur.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini. Mohon like atau share jika anda menyukai artikel kami.

Artikel Terkait Lainnya :



0 komentar:

Posting Komentar